Madu Hutan Asli Sulawesi (P-IRT: 2097371010029-25)

Namanya Dg. Liwang beliau seorang petani pemburu madu hutan. Kami bertemu dengannya 2 tahun lalu dipedalaman Gowa secara tak sengaja, saat berkunjung kerumah keluarga. Mungkin ini sudah menjadi takdir Allah sehingga kami bisa bertemu ditempat yang tak terduga.

Tepat sekitar pukul 10.00 pagi, beliau datang dengan memikul sebuah beban berat dipundaknya, bermodal sendal jepit dan topi hitam berkeliling menelusuri lorong untuk menjajakan madu hasil buruannya.

Ternyata beliau bukan orang asing bagi keluarga karena sudah menjadi langganan madu beberapa tahun lalu. Hanya saja bagi kami masih begitu asing sehingga perlu waktu untuk mengenalnya lebih dalam. Kami menyapa beliau sambil mengajaknya duduk dibawah pohon jeruk pas di halaman rumah. Sambil tersenyum beliau menawarkan madu yang dipikulnya. Di tempat yang berbeda seorang tante dan anaknya sibuk menyiapkan uang untuk membayar dua botol madu yang dibelinya.

Kami mulai ngobrol, memulai pembicaraan dengan melontarkan beberapa pertanyaan menyangkut asal dan profesinya. Beliau pun mulai bercerita dengan menggunakan bahasa lokal yang terkadang diselingi dengan bahasa Indonesia. Tak hanya bercerita tentang asal dan profesinya namun beliau pun mengutarakan tentang suka duka dari profesi yang dilakoninya selama belasan tahun.

Kami sedih mendengar ceritanya, hingga waktu tak terasa begitu cepat berlalu. Beliau kemudian pamit untuk kembali menjajakan sisa madu yang dipukulnya. Namun, kami tak tega dan akhirnya membeli seluruh sisa dagangannya. Tidak banyak hanya 8 botol madu dengan total harga sebasar Rp. 800.000,-.

Wah, uang kami bawah tak cukup untuk membayar madu sebanyak itu, yang kami bawa hanya Rp.200.000,- dan akhirnya kami meminta pinjaman uang ke tante untuk membayar seluruh madu yang dipikulnya sisa dari yang dibeli oleh tante.

Singkat cerita, beliau tersenyum dengan lega dan menjabat tangan kami sambil berucap " Terima Kasih Nak". Beliau meninggalkan kami dan berjalan dengan sendal jepit secara perlahan dengan raut wajah yang sangat bahagia. Kini beliau tak lagi melajutkan perjalanan menelusuri lorong untuk menjajakan dagangannya namun bisa langsung kembali untuk bertemu dengan keluarganya di rumah. Paling tidak, hari ini beliau bisa menghemat tenaga.

Sesampai di rumah kami mencoba mengecek madu yang kami beli darinya. Mulai dari keasliannya secara manual serta mengetes kandungan airnya. Ternyata hasilnya memuaskan masuk dalam kategori sesuai dengan SNI Madu. Kami pun kembali menghubunginya dan menawarkan kerjasama untuk menjadi penyuplai Kedai Madu Sulawesi dengan syarat kami tetap harus memastikan rumah dan alamatnya serta cara dan proses pemngambilannya.

Alhamdulilah beliau bisa meyakinkan kami dan kami pun bisa meyakinkan beliau akan kerjasama ini. Kini kami sudah menganggap beliau keluarga begitupun sebaliknya. Tahun ini sudah masuk tahun kedua beliau jadi penyuplai dan kami berharap kerjasama ini berjalan lancar.

Kini Beliau tak lagi menjajakan dagangannya menelusuri lorong-lorong berbekal pinggul dan sendal jepit karena kini Kedai Madu Sulawesi bisa mengakomodir tiap hasil buruan madu yang didapatnya. Kami sangat senang karena kami bisa membantu beliau dan sekarang beliau sudah memiliki waktu luang untuk menggarap kebun yang dimilikinya.

Semoga Kedai Madu Sulawesi kedepan semakin berkembang agar bisa mengcover banyak petani madu, terkhusus di Sulawesi Selatan. Agar disamping kami bisa membantu mereka, paling tidak, kami juga bisa membantu pemerintah dalam memperkenalkan produk lokal.

Share