Madu Hutan Asli Sulawesi (P-IRT: 2097371010029-25)

Pagi ini, jalan di depan kedai kami masih sepi, dalam kedai pun masih belum ada aktifitas, semua penghuninya pun masih tertidur pulas. Pintu masih tertutup rapat, terkunci dari dalam sehingga menyulitkan kami untuk masuk. Beberapa kali kami mengetuk pintu namun tak terdengar aktifitas dalam rumah, akhirnya kami mencoba untuk mengkolaborasikan antara jurus ketuk dan teriakan.

Tak berselang lama, seorang penghuni pun datang dengan wajah yang masih kusut, mungkin saja baru bangun dari mimpi indahnya, ataukah sengaja memasang raut itu agar tak dapat marah, entahlah tak perlu dipikir yang jelas kami bisa masuk pagi ini.

Setelah kami masuk, nampak suasana toko pagi ini berbeda dengan hari sebelumnya, penuh sesak seperti kapal pecah. Disudut kanan depan, nampak jejeran jargen yang berisi madu yang belum terkemas dalam botol, diatas meja bagian dalam nampak kemasan botol berbagai jenis ukuran yang masih kosong. Tak ada yang kosong sejauh mata memandang. Wkwkwkwk....Yang tersisa hanyalah tempat duduk kayu tak berpenghuni seakan lagi menunggu tuannya untuk segera duduk.

Kami duduk, kemudian menyiapkan wadah dan mulai mengemas. Maklum hari ini kami harus menyiapkan pesanan sebanyak 100 botol dengan ukuran 130ml untuk memenuhi pesanan dari Bank Indonesia. Selain itu, kami juga harus menyiapkan sebanyak 70 botol berbagai jenis ukuran untuk diikutkan dalam pameran Festival Ekonomi Syariah di Banjarmasin. Belum lagi beberapa pesanan lokal yang harus terselesaikan hari ini. Boleh dikata, hari ini kami harus lembur untuk menyelesaikan pesanan yang masuk.

Pesanan 100 Botol Dari BI Kedai Madu Sulawesi

Kami mulai mengemas sekitar pukul 09.00 pagi. Namun karena kemasan yang ada di toko terbatas dan tidak mencukupi untuk memenuhi permintaan yang masuk, akhirnya kami harus menghentikan sejenak dan kemudian bertolak ke toko penyedia kemasan untuk membeli beberapa jenis kemasan. Kali ini kami membeli 3 jenis kemasan dengan dua ukuran yang berbeda yakni ukuran 130ml dan 250ml.

Kami kembali ke Kedai dan melanjutkan untuk melakukan pengemasan. 100 botol ukuran 130ml sudah terkemas dalam botol, 70 botol berbagai jenis dan ukuran pun sudah siap. Namun tidak hanya sampai distu, namun akan dipacking kembali dengan menggunakan bubble craf, kira-kira kami masih butuhkan waktu kurang lebih 3-4 jam untuk menyelesaikan itu, selanjutnya dilakukan packing menggunakan kardus tebal. Hingga tak terasa waktu magrib pun sudah masuk namun pesanan belum siap diantar. Berhenti sejenak, sholat, dan kemudian melakukan finishing. Akhirnya semua kerjaan hari ini bisa terselesaikan sekitar pukul 19.00.

Setelah semuanya selesai, kami pun bertolak ke BI untuk mengantar pesanan yang dimaksud. Dari luar nampak seorang satpam datang dan menghampiri mobil yang kami tumpangi, mengetuk pintu mobil dan bertanya tentang tujuan kami. Kami pun menjelaskan sambil dibantu oleh pak Supir untuk menurunkan barang yang ada dalam bagasi.

Pak satpam masih saja penasaran dengan barang bawaan kami, hingga beberapa kali memeriksa. Barang yang kami bawa cukup berat, maklum cairan madu memiliki berat yang berbeda dengan air. Dari raut wajah pak Satpam saya yakin tak mampu membantu kami, apalagi setelah tau jika produk harus dibawa ke lantai 3.

Pak satpam sudah mulai berjalan mendahului, kami masih saja belum beranjak dari tempat. Karena produk yang kami bawa sebanyak 2 karton, 1 karton bisa dibawa oleh 1 orang namun yang satunya lagi harus dibawa berdua karena tidak sanggup untuk dibawah seorang diri.

Untung saja disaat yang bersamaan, seseorang yang juga pegawai dari BI datang dan langsung menawarkan bantuan ke kami. Kami pun naik ke lantai 3 dan bertemu dengan Ibu Dian. Setelah menyelesaikan beberapa proses bersama Ibu Dian kami pun meninggalkan kantor BI.

Share