Pelatihan ini sengaja dikemas secara non-formal yang ditempatkan
di rumah salah satu warga karena warga sekitar terkadang canggung dan tidak mau
hadir jika pertemuan dilakukan secara formal.
Salah satu tujuan melakukan pelatihan hari ini dengan
menghadirkan Owner Kedai Madu Sulawesi sebagai narasumber yakni untuk
memberikan penguatan kepada petani mulai dari proses pengolahan sampai pada
tahap pemasaran.
Pelatihan ini dhadiri oleh kelompok tani madu yang baru saja
dibentuk oleh Baznas yang terdiri dari 20 orang anggota. Salah satu alasan dibentuknya
kelompok petani madu, mengingat potensi madu di Desa Kahayaa sangat besar dengan kondisi alam yang memungkinkan berada
dipuncak dengan ketinggian 1400 MGPL yang dikelilingi oleh hutan berlantara.
“Hanya saja potensi madu disini belum mampu memberikan efek
terhadap peningkatan ekonomi warga sekitar, sehingga dengan terbentuknya
kelompok tani madu diharapkan bisa menjadi wadah bagi petani sekitar untuk bisa
memaksimalkan potensi madu di Desa kahayya. Selain itu, melalui kelompok tani
ini kita juga akan mencoba untuk mengembangkan peternakan lebah agar kedepan
peternakan lebah disini bisa menjadi tambahan wahana agrowisata di Desa Kahayya”.
Ucap Basmawati Haris atau sering disapa Basma penanggung jawab program di Desa
Kahayya
Selain itu, petani juga diberi penguatan dalam hal
pengelolaan madu agar kualitasnya terjaga. Diantaranya : Cara memanen madu,
cara menguji keaslian madu, serta mengukur kadar air yang terkandung dalam madu
dengan menggunakan refraktometer madu hingga pada tahap strategi pemasaran.
Salah satu kegelisahan petani madu disini yang menjadi
kendala utama yang dihadapi yakni karena banyaknya pelanggan yang komplen
terkait madu yang dihasilkan dari Desa ini karena jika disimpan lama maka
terkstur akan berubah dan mengkristal dalam botol. Narasumber pun meluruskan
dan memberikan penguatan kepada para petani “ mengkristal tidaknya madu itu
tidak bisa menjadi tolak ukur keaslian madu. Karena proses mengkristalnya madu
bisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya : jika kandungan glukosa lebih
tinggi daripada fruktosa, adanya pengaruh partikel-partikel yang terkandung
didalamnya seperti : kristal polien, propolis, serta serpihan lilin lebah, dll.
Namun kunci utama kealian madu ada pada petani selama kita mau jujur
mempertahankan kualitas produk yang dihasilkan.
Fenomena mengkristalnya madu yang dihasilkan dari Desa
Kahayya akan menjadi nilai pembeda dari produk lain di pasaran sehingga ini
bisa menjadi salah satu keunggulan dari madu yang berasal dari Desa Kahayya.
Tutur Akbar Alimuddin Owner dari Kedai Madu Sulawesi.
Termuat di Tribun edisi 13 Januari 2021