Madu Hutan Asli Sulawesi (P-IRT: 2097371010029-25)
Lebah merupakan sekelompok besar serangga yang dikenal karena hidupnya berkelompok meskipun sebenarnya tidak semua lebah bersifat demikian. Semua lebah masuk dalam suku atau familia Apoidae (ordo Hymenoptera: serangga bersayap selaput). Di dunia terdapat kira-kira 20.000 spesies lebah dan dapat ditemukan di setiap benua, kecuali Antartika.

Sebagai serangga, ia mempunyai pasangan kaki dan dua pasang sayap. Lebah membuat sarangnya di atas bukit, di pohon kayu dan pada atap rumah. Sarangnya dibangun dari propolis (perekat dari getah pohon) dan malam yang diproduksi oleh kelenjar lebah betina yang masih muda terdapat dalam badannya. Lebah memakan nektar bunga dan serbuk sari.

Meskipun lebah memiliki banyak spesies, namun untuk Asia hanya ada beberapa spesies yang umumnya yang sering ditemukan.

1. Apis Dorsata

Apis Dorsata atau dikenal sebagai Lebah madu raksasa merupakan lebah madu Asia yang berhabitat di hutan, membuat sarang dengan hanya satu sisiran yang menggantung di dahan dan ranting pohon, langit-langit terbuka dan tebing jurang bebatuan, karena itu sampai sekarang para ilmuwan belum berhasil membudidayakan Apis dorsata dalam bentuk tertutup. Sisiran sarang dapat mencapai 2 x 1 meter dengan estimasi hasil bisa mencapai 20 kg/sarang.

Spesies ini berkembang hanya di kawasan sub-tropis dan tropis Asia, seperti Indonesia, Filipina, India, Nepal, dan tidak tersebar di luar Asia. Di Indonesia masih banyak ditemukan di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Papua dan Nusa Tenggara. Di pulau Jawa lebah ini sudah jarang ditemukan. Ada beberapa nama daerah bagi lebah ini di Indonesia, yaitu manye/muanyi (Dayak), Gong (Jawa), Odéng (Sunda), labah gadang, labah gantuang, labah kabau, labah jawi (Minangkabau) dan Harinuan (Batak).

2. Apis Cerana

Banyak tersebar di Asia, diantaranya ditemukan di Indonesia, Afganistan, Cina dan Jepang. Jenis lebah madu ini bisa dibudidayakan baik secara tradisional mapun secara moderen dalam sebuah kotak yang bisa dipindah-pindahkan. Dalam satu kotak (stup) lebah ini bisa dipanen sebanyak tiga kali dengan produksi madu 2-5 kg per tahun.

Bila dibandingkan dengan jenis lebah madu budidaya lainnya, seperti Apis mellifera, lebah ini dinilai kurang produktif. Selain itu, Apis cerana dipandang memiliki sifat sedikit ganas sehingga upaya untuk menternakannya relatif lebih sulit.

3. Apis florea

Lebah ini bisa ditemukan di Indonesia, Oman, Iran dan India. Apis florea termasuk lebah liar yang tidak biasa dibudidayakan. Masyarakat di Indonesia sering menyebut lebah in dengan sebutan tawon. Lebah ini bisa hidup berdampingan dengan Apis dorsata, Apis melleifera dan Apis cerana.

Produktivitas madunya relatif kecil hanya sekitar 1-3 kg per koloni per tahun. Di pasaran produk dari jenis lebah madu Apis florea dikenal sebagai madu lanceng

4. Apis Mellifera

Lebah madu jenis ini menjadi favorit para peternak lebah. Produksi madunya sangat tinggi, satu koloni bisa mencapai 35-40 kg per tahun. Apis mellifera dipercaya berasal dari Eropa, tepatnya dari daerah Italia, Yunani dan Perancis. Lebah ini mempunyai daya adaptasi yang baik terhadap berbagai jenis iklim.
Share